Pages

Kamis, 28 Juni 2012

Apliksi Bagi para pengajar

Seorang pengajar tanpa kelengkapan data maka belum bisa dikatakan berhasil menjadi pengajar yang baik. seorang pengajar minimal harus punya data tentang anak-anak didiknya itu. Namun tak jarang seorang pengajar belum bisa mempersiapkan kelengkapan dalam mengajar itu dengan baik.Itu dimungkinkan karena memang untuk membuat alat kelengkapan mengajar perlu waktu dan sedikit kesabaran. Namun dengan kemajuan teknologi sebenarnya waktu itu bisa disiasati dengan cara yang sederhana. Kita hanya perlu sedikit kreatif. dengan modal kreatif pekerjaan yang melelahkan sebagai seorang pendidik bisa diselesaikan dengan baik.Contoh kecil alat teknologi yang bisa dipakai adalah aplikasi excel. belum banyak orang yang memaksimalkan aplikasi yang satu ini. disadari atau tidak kita selama ini hanya menggunakan sekedar untuk membuat jadwal, atau kolom-kolom saja, padahal banyak sekali aplikasi dari excel ini yang dapat dimanfatkan untuk membuat kelengkapan mengajar.Excel ini dapat dipakai untuk membuat alat kelengkapan mengajar, mulai dari absen, nilai ulangan harian, ulangan semester sampai analisis soal ulangan dan nilai akhir anak didik kita secara otomatis dan cepat. Kalau kita tidak bisa membuat sendiri , internet dengan bantuan om google bisa membantu membuat alat kelengkapan kita mengajar.
Memang kalau kita lihat administrasi seorang guru sangat banyak. Ada sekitar 20 Point Administrasi Guru yang umumnya dipersiapkan satu bendel dan selalu dibawa-bawa oleh guru (profesional). Selain sebagai administrasi pribadi guru juga biasanya dipersiapkan untuk menyambut Super Visi Guru yang biasanya dilakukan langsung oleh Pengawas Sekolah atau kepala sekolah secara SIDAK. Wow..takut..., tapi tenang.. nanti saya kasih contohnya. Gini, Paket Administrasi Perangkat Pembelajaran tersebut lazimnya (standar minimal) berisi :
1.    Halaman Judul
2.    Lembar Pengesahan
3.    Identitas  Pribadi Guru
4.    Daftar Isi
5.    Kalender Pendidikan
6.    Rincian Pekan Efektif
7.    Program Tahunan ( Prota )
8.    Program Semester ( Promes )
9.    Silabus
10.    Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
11.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
12.    Form Kisi-kisi Soal
13.    Lampiran Soal Ulangan
14.    Jadwal Mengajar Guru
15.    Agenda Pembelajaran
16.    Daftar Hadir Siswa
17.    Daftar Nilai Siswa
18.    Analisis Hasil Ulangan Harian
19.    Program Perbaikan dan Pengayaan
20.    Catatan Siswa Mengalami Hambatan Belajar
Dengan administrasi guru yang baik dapat mengendalikan pelaksanaan tugas guru sebagai berikut :
a. Pelaksanaan tugas sesuai rencana
b. Materi sesuai SK/KD
c. Waktu pelaksanaan jelas
d. Skenario pembelajaran sesuai rencana
e. Hasil capaian mudah dibaca
f. Guru memiliki dokumen untuk bahan perbaikan kinerja
g. Sebagai bukti fisik pengajuan PAK atau Sertifikasi
wah ternyata emang rumit ya...kira-kira bisa ga ya kita melengkapi dokumen sebanyak itu...ga tahu deh...tapi minimal harus mencoba dan berusaha. 
Ada contoh untuk aplikasi penilaian. Silakan klik link in. 

Selasa, 26 Juni 2012

Melatih kepekaan Jiwa

Dalam perspektif psikologis bahwa jiwa yang sehat dalam bentuknya yang paling sempurna adalah terciptanya “ketenangan” dan kestabilan dalam diri seseorang sehingga menumbuhkan kepribadian yang normal.
berilut artikel yang bagus untuk melembutkan jiwa kita yang saya ambil dari http://adhimedia.wordpress.com 

Menangis & Mengingat Mati
Kitab tarjamah Durrotun Nasihin menceritakan bahwa pada suatu hari Rasulullah duduk bermajelis taklim bersama para sahabat. Topik yang didawuhkan Rasulullah membuat para sahabat menangis.
Usamah bin Zaid yang saat itu belum bisa menangis berkata, “Aku mengadu tentang kekerasan hatiku Ya Rasul. Kenapa ia demikian?”. Maka Rasulullah meletakkan tangan beliau ke dada Usamah, lalu bersabda: “Minggatlah hai musuh Allah”. Kemudian Usamah pun menangis karena hatinya melembut setelah disentuh Rasulullah.
Setelah itu Rasulullah bersabda: “Kebekuan air mata akibat hati yang keras. Kekerasan hati karena banyak dosa yang kemudian lupa mengingat mati. Itu terjadi karena sering lama melamun harta dunia. Dan cinta harta dunia merupakan pangkal segala kejahatan.”
Pembaca Lentera yang mulya, pada saat-saat tertentu hati kita ini membutuhkan pencairan agar tidak beku dan mengeras. Diantara prosesnya bisa dilakukan dengan cara menangis melelehkan air mata.
Kisah Usamah tadi serta dawuh Rasulullah menyiratkan pesan, bahwa orang yang hatinya keras bisa dicairkan dengan cara menangis taubatan nasuha menginsafi dosa, menghindari jebakan cinta harta dunia dan rajin merenungkan hari kematian.
Mengingat mati adalah ciri cerdas diri dan tanda orang yang beriman. Begitu serius perintah ingat mati ini sampai Rasulullah pernah mendapatkan peringatan “ilham kematian” dari Allah SWT dalam sebuah ayat Al Quran, “Sesungguhnya engkau akan mati dan sesungguhnya mereka semua akan mati pula” (QS. 39: 30)
Relevansi menangis dan mengingat mati adalah proses pelembutan hati, penenangan jiwa dan ikhtiar perbaikan etos kerja. Tangisan perenungan akan melatih kepekaan jiwa, lembutnya hati, kesalehan sosial, kesantunan ucapan dan keterampilan refleksi dosa diri.
Air mata taubat yang dialirkan secara serius dan khusyu’, menurut Rasulullah, bisa memadamkan panas api neraka di akhirat nanti. Lewat tangisan air mata kita, mata hati akan terbuka dan jernih menatap masa depan akhirat. Perilaku menjadi zuhud dan tidak tergoda loba oleh pesona kesenangan dunia.
Mengingat mati akan mengerem ambisi duniawi yang sering tak terkendali. Selain itu ingat mati bisa meningkatkan etos kerja berlipat ganda. Ya, karena dengan mengingat mati pekerjaan kita akan fokus untuk dua tujuan sekaligus, yakni memenuhi kebutuhan akhirat dan dunia. Plus menanggung kebutuhan keluarga sekaligus memikirkan kebutuhan bangsanya.
Hasil kerja akan ditasarufan untuk kebersamaan, dibagikan untuk kepentingan agama, bangsa, dan negara yang membutuhkan. Bukan hanya dinikmati untuk pribadi atau keluarganya saja. Karena paham bahwa kematian bisa datang kapan saja, maka untuk memenuhi kebutuhan akhirat dunia itu, waktu, energi, pikiran, harta dan tenaganya akan diforsir sekuat-kuatnya. Seolah tidak sempat istirahat karena kuatir maut keburu menjemput.
Maka segera saja kebutuhan itu harus dicukupi. Etos kerja dipacu dengan semangat fastabiqul khoirot, berlomba menanam investasi sedekah plus setoran amal kebaikan. Bekerja dan berusaha di dunia untuk kebutuhan keluarga dan umat, yang hasilnya akan dituai setelah kita wafat.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. 59:19)
Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan agar kita berfikir tentang “hari esok”, yakni mati yang sewaktu-waktu akan mengakhiri pekerjaan kita di dunia ini.
Kembali pada fadhilah menangis, diceritakan dalam Durotun Nasihin, bahwa sahabat Umar r.a. adalah pribadi yang sangat lembut hatinya. Walau dikenal dengan karakter keras, namun beliau sering menangis karena ingat kematian dan tuntutan amalan.
Setiap hari Jumat, beliau membaca buku catatannya selama sepekan. Ketika mendapati perbuatannya yang tidak diridhoi Allah SWT, beliau memukulkan cambuk pada tubuhnya sendiri sambil berkata, “Inikah yang kau perbuat ?”.
Rasulullah pun pribadi yang lembut hatinya dan sering menangis prihatin karena jiwa kasih memikirkan umatnya. Dalam sebuah hadis diriwayatkan, “Andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis” (HR. Bukhari & Muslim).
Dua poin dari tulisan ini, yakni menangis dan mengingat mati dapat kita jadikan renungan harian. Saat hati kita mengeras, beku, dan tidak peduli pada nasib saudara sebangsa, cobalah menangis dengan mengingat kematian yang segera tiba.
Ketika kesibukan karir ambisi duniawi memerkosa raga kita, menyita konsentrasi dan energi, menghabiskan hari-hari, hingga melupakan Allah SWT dan kehidupan akhirat, maka redakan nafsu itu dengan mengingat mati.Diamkan sejenak aktifitas dan renungkan saat-saat kritis naza’, ketika jasad berpisah dengan hayat.
Selanjutnya kita semua berharap dapat meneladani Rasulullah dan para sahabat. Tentang ciri kepribadian beliau-beliau yang lembut hatinya dan kuat etos kerjanya. Beliau bisa seperti itu karena membiasakan diri dengan tangisan perenungan dan ingat hari kematian.
Pada kisah Usamah kita bisa belajar mencairkan kekerasan hati. Pada kisah Umar r.a. kita bisa melenadani laku prihatin dan kebiasaan baik menuliskan catatan amalan setiap pekan. Pada Rasulullah, kita belajar menangis prihatin karena memikirkan bangsa manusia yang lupa akhiratnya akibat sibuk memenuhi kebutuhan dunianya saja.
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis, bahwa amalan diangkat setiap hari Senin dan Kamis. Maka saya ajak pembaca Lentera semua untuk merenungi hari ini. Tengok bagaimana isi catatan amalan kita? Sudah penuh kebaikan atau justeru dipenuhi kejahatan?
Mumpung masih hidup dan belum mati, segeralah koreksi diri. Tangis air mata kita akan melembutkan hati dan bersemangat menyiapkan bekal hidup setelah wafat. Sebagai renungan penutup, mari kita renungi firman Allah melalui ayat Al Quran berikut ini:
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. 3:185)
/

Mempersiapkan mengajar di tahun ajaran baru

Setiap tahun ajaran baru, kita akan disibukan dengan berbagai macam tugas untuk mengajar bagi guru.
berikut ini ada tulisan menarik yang diambil dari  :http://blog.uin-malang.ac.id/mwidiarno/2011/05/29/jurus-menyambut-tahun-ajaran-baru/



Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda! Nah, hari-hari pertama juga sangat menentukan hari-hari sekolah selanjutnya. Hari pertama adalah hal yang “kritis” dalam menentukan berjalannya kelas dengan baik selanjutnya. Perlakuan saat hari pertama bagi siswa baru akan mempengaruhi perjalanan kegiatan belajar mengajar.
Lalu bagaimana agar sukses melewati masa “kritis” itu? Mari kita pelajari bersama uraian berikut ini :
Ada enam karakter pengelola kelas efektif, yaitu :
  1. Merencanakan dengan jelas dalam memperkenalkan aturan kelas pada siswa dan menyediakan waktu yang cukup hingga siswa benar-benar paham, misalnya bagaimana minta tolong, antri, menjawab pertanyaan, dan sebagainya.
  2. Bekerja dengan seluruh kelas pada awalnya (meski jika selanjutnya merencanakan adanya kerja kelompok). Setiap waktu selalu terlibat pada kegiatan seluruh kelas, jarang meninggalkan sebagian siswa tanpa sesuatu yang dikerjakan atau tanpa pengawasan.
  3. Pada hari pertama menyediakan waktu lebih banyak untuk mendiskusikan aturan kelas dan sering mengingatkannya minimal selama minggu pertama.
  4. Mengajarkan siswa aturan kelas yang terinci. Misalnya melatih siswa cara antri yang cepat dan tenang, mengajarkan siswa merespon suatu tanda seperti bel atau panggilan untuk memperhatikannya.
  5. Sebagai kegiatan pertama, menggunakan tugas yang mudah dan menyenangkan. Materi pada pelajaran pertama telah disiapkan, disajikan dengan jelas, dan bervariasi. Mengkondisikan siswa agar bekerja dengan benar pada hari pertama dengan sekolah dengan memberikan informasi secara bertahap, untuk mencegah adanya beban berat yang berlebihan bagi siswa karena terlalu banyak informasi yang diberikan.
  6. Merespon dengan segera untuk menghentikan peri laku yang menyimpang.

Penyiapan Aturan Kelas
Salah satu persiapan pertama yang berhubungan dengan tugas pada awal tahun ajaran baru adalah penyiapan aturan kelas. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam proses tersebut. Pertama jumlah aturan kelas tidak terlalu banyak. Kedua dirasa adil oleh siswa. Ketiga disosialisasikan dengan jelas.
Tujuan utama aturan kelas dijelaskan dengan jelas untuk memberikan otoritas moral yang terperinci sehingga semua siswa akan paham dan mendukung aturan. Misalnya menghargai barang orang lain.
Aturan sederhana ini dapat mencegah peri laku menyimpang, misalnya mencuri, merusak barang, membuang sampah dengan sembarangan dan mencorat-coret buku piket.
Siswa dapat diminta menyiapkan aturan kelas atau bahkan mereka sendiri yang membuatnya. Diskusi untuk mebuat aturan kelas, akan menumbuhkan rasa ikut memiliki aturan tersebut.
Ketika semua anggota kelas telah setuju dengan aturan tersebut, maka jika ada siswa yang melanggar, maka diamelanggar norma yang berlaku di kelas bukan melanggar aturan dari guru.
Beberapa contoh aturan kelas yang bisa didiskusikan :
  1. Sopan terhadap orang lain. Aturan ini mencegah sikap menyela pembicaraan orang lain, mengolok-olok atau menertawakan orang lain, berkelahi, dan lain-lain.
  2. Menghargai barang orang lain.
  3. Komitmen dalam tugas, meliputi mendengarkan ketika guru atau orang lain berbicara, bekerja di tempatnya, siap memulai pekerjaannya ketika bel berbunyi dan mengikuti arahan yang disampaikan.
  4. Mengangkat tangan jika minta perhatian. Aturan ini menghindari dari teriakan atau keluar dari tempatnya jika minta bantuan tanpa ijin.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat contoh pengalaman seorang guru di bawah ini :
Ustadz Ali guru kelas III sebuah MI swasta berdiri di depan kelasnya yang baru pada hari kedua sekolah.
“Baik anak-anak, saya minta waktunya beberapa menit untuk membicarakan aturan kelas.Mari kita mulai dengan menulis semua aturan di kelas di papan tulis. Angkat tangan kalian jika kalian punya usulan, atau punya aturan yang ingin diusulkan dan tunggu sampai saya menyebut namamu.
Dalam beberapa menit Ustadz Ali menuliskan beberapa aturan kelas di papan :
Aturan :
  1. Jangan berlarian di lorong
  2. Jangan menaruh permen karet di bangku
  3. Jangan mencorat-coret di bangku
  4. Jangan berkelahi
  5. Jangan datang terlambat kecuali sudah ijin
  6. Jangan berteriak di kelas
  7. Angkat tangan jika ingin dipanggil
  8. Jangan menulisi buku paket
“ Apakah menurut kalian aturan ini adil?” Ustadz Ali bertanya. (banyak acungan tangan) “ Permulaan yang baik. Tapi saya melihat ada dua masalah. Pertama terlalu banyaknya aturan sehingga sulit diingat. Kedua sebagian besar dimulai dengan kata jangan. Mari kita coba mengelompokkan aturan-aturan yang seharusnya kita lakukan.” Lanjutnya.
Siswa-siswa menawarkan berbagai ide, akhirnya aturan yang disepakati di papan tertulis adalah sebagai berikut :
Aturan Kelas III
  1. Menghargai hak orang lain
  2. Menghargai barang orang lain
  3. Sopan terhadap orang lain
  4. Komit dalam tugas
  5. Mengangkat tangan agar dipanggil
“Baik kita telah menyetujui bahwa aturan ini adil. Tapi jika seseorang lupa dan melanggar aturan, bagaimana? Sanksinya apa? “ Ustadz Ali bertanya. “ Menghadap kepala sekolah Ustadz”, usul Joko. “ Lebih baik disuruh berdiri di pojok kelas,” timpal Amir.
Ustadz Ali menuliskan sanksi-sanksi  yang diusulkan siswa :
Sanksi :
  1. menghadap kepala sekolah
  2. berdiri di pojok kelas selama setengah jam
  3. tidak istirahat
  4. diberi surat pemberitahuan kepada orang tua
  5. tinggal setelah jam pulang
Ustadz Ali melanjutkan “ Siapa yang punya saran agar kita tetap menjaga aturan ini bukan melanggarnya? Bagaimana bentuk hadiahnya? Joko, Amir? Joko mengusulkan “ Mendapat bintang emas”. Joko menambahkan “ Kita dapat istirahat tambahan jika semua yang di kelas baik sepanjang hari. Budi (interupsi tanpa mengacungkan tangan) “ Kita semua dapat tinggal di rumah. Ustadz Ali : “Budi kita semua telah sepakat untuk mengangkat tangan dan sopan terhadap orang lain. Maka apakah kamu mencoba untuk memberi contoh pada kelas untuk tidak bersikap demikian?” Budi : “Maaf Ustadz.” Ustadz Ali : “Baik, sekarang saya minta setiap anak mencatat semua aturan kelas kita dan memikirkannya. Kita akan membicarakannya lagi tentang hadiah dan sanksinya besuk.”
Diambil dari: Majalah Guru KPI Surabaya
No related posts.

Kamis, 14 Juni 2012

Pengumuman Remedial Fisika

Daftar Peserta Remedial

A. Kelas X
  •  X TPH


Kelas x Horti

Kelas X Bun A





No Nama
No Nama
1 NANA EMILIYANA
1 MUHAMAD SABERI
2 RAHMITA
2 UMI YANI
3 EKA PRAMUDITA WN
3 MUHYIDIN
4 NOVA ANGGARA PUTRI
4 GILANG RAMADHAN
5 RAHMI NOR ERLIANI
5 MUHAMMAD RADI
6 SITI MAIMUNAH
6 ROSA DWI YANTI
7 ABRIZAL
7 M. HAFIZ ANSARI
8 ANTA REZA
8 DAILAMI
9 DWI PRASETYO
9 Muh. Saiful Arni 
10 FAISAL RIZIKI
10 ABDI KELANA PUTRA
11 AHMAD REZA
11 ANDIKA YUDHA P
12 GAZALI RAHMAN
12 DESY KAMSIANI
13 MUHAMMAD HAMDANI
13 RIZKI FABEANDA T
14 PUJI HERMANTO
14 MUHAMMAD HERI K



15 Muh. SYARIFULLAH





Kelas X Bun B

Kelas x Bun C
No Nama
No Nama
1 IKHWAN WAHYUDI 1 AAN DARWATI
2 RISLIYAH 2 M. ZAINAL FAHMI
3 JAILANI 3 LASTRIANA W.
4 HARI NOVIANTORO 4 M.ARIFIN
5 INDAH ROBIATUN 5 DEVI WIJAYANTI
6 RAFI'I HAMDI 6 YURI DEWI ASTUTI
7 DEDDEN 7 M. AGUS FURQAN
8 AYU FITRIANI 8 PUJO PRASETYO
9 M. IRMAN NUR RAN 9 RIZKI AHMAD HABIBI
10 ABDUL HADI 10 SITI RAHAYU



11 HAJJAH NURIYAH



12 ASTRI INDAH PERMATASARI



13 GUSTI ASIAH



14 HABI MAHRIZAL



15 Rahmad



16 Septian Robin









B. Kelas XI









Kelas XI Horti A

Kelas XI Horti B
No  Nama
No Nama
1 IRMANIAH
1 MARIA FATMAH
2 RINA AMALIA
2 ADE BINTANG PAM
3 SAYU INTAN PURNAMA
3 ARI MAYRISA
4 SRI FARIDA SUSIANTI          
4 NAIMAH HAYATI
5 RAHMAD NURDIAN
5 NURMAULIDA
6 SALAHUDIN
6 RAHMAH JANUARITA
7 ERIA YULIANTI
7 EKKA RINDHA SET
8 HENY LAILAWATI
8 FAUJI RAHMAN
9 FAUZAN RAHMAN
9 LULUK APRILIA
10 MUH. SARWANI
10 MUFLIHAH
11 ADITYA HANAFI
11 CARIYATNO SYUDARDY
12 NURUL JANNAH
12 SUSILAWATI



13 ADITYA UTOMO






Kelas XI Bun A

Kelas XI Bun B
No  Nama
No Nama
1 NURUL HIKMAH
1 AHMAT FAHRONI
2 SURYA
2 JAMAL
3 AHMAD FERIANSYAH
3 SUMIYATI
4 HUSNUL KHATIMAH
4 SYARIFAH FAULIANA F.
5 KHAIRIANA
5 ACHMAD RYANSYAH YUDI
6 RAHMAT HIDAYAT
6 KURNIAWAN Arief  W
7 AGUS SUPRIANTO
7 SALIM NOR RAFI’I
8 RIVAN WIDYA NANDA
8 M. IQBAL KURNIAWAN
9 RUSDIANTO
9 MUH. HADI SAPUTRA
10 FITRIA
10 NURITA NURUL
11 M. DEDY KURNIAWAN
11 SARPANI
12 APRIANDI
12 SAIFULLAH
13 NOOR HIDAYAT
13 M.ABDUL HARIS
14 IWAN YUDIANTORO
14 M. NAJALUL FALLAH
15 HARIYANI
































































































Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...